Padang, KompasOtomotif – Tim Avanzanation Journey
wilayah Barat akhirnya sampai juga di Ibu Kota Sumatera Barat, Padang,
(18/2/2014), setelah menempuh perjalanan cukup jauh dari Pekanbaru
sehari sebelumnya. Tempat ini menyimpan beragam kisah, termasuk luka
lama akibat gempa dahsyat yang meluluhlantakkan kota pesisir itu pada 30
September 2009.
Rombongan Avanzanation Journey mencoba menyusuri jejak-jejak sejarah kelam itu dalam kegiatan
city tour.
Didapati, perwajahan kota kembali elok setelah empat tahun tragedi
berlalu. Kendati demikian, tetap saja ada penggalan-penggalan kisah
meski berupa saksi bisu dalam bentuk bangunan.
Monumen Korban
Gempa misalnya, mencantumkan 383 nama korban di Taman Melati, sudah
cukup untuk menggambarkan kisah pilu saat itu. Perjalanan lalu
dilanjutkan menyusuri kampung kuno dengan bangunan-bangunan tua.
Diketahui, mayoritas penghuni adalah etnis Tionghoa yang mayoritas
pedagang.
Paling menarik perhatian tentu Klenteng See Hin Kiong yang cukup megah. Dari bincang-bincang
KompasOtomotif
dengan Gunawan, salah satu pengurus, bangunan yang sekarang adalah
bangunan baru dengan ornamen khusus didatangkan langsung dari China.
Sementara klenteng lama yang dibangun pada 1876—di seberang bangunan
baru—runtuh tak bersisa akibat gempa.
Siti NurbayaRombongan kembali menyusuri
jejak-jejak kota. Kekuatan cerita Siti Nurbaya mahakarya Marah Rusli
yang begitu melegenda, membawa kami untuk mencicipi aroma, meski hanya
sampai ke bentangan jalan penuh lampu, yang dinamai Jembatan Siti
Nurbaya.
Inilah satu satunya penghubung antara kota Padang dengan
Bukit Gado Gado atau dikenal juga sebagai bukit Sentiong, yang terbelah
oleh Sungai Batang Arau, bermuara di Samudera Hindia. Saat gempa
mengguncang, jembatan ini tak begitu koyak, hanya beberapa ruas yang
retak dan sudah mulus seperti sedia kala.
Deretan Toyota Avanza
diabadikan dengan latar belakang Sungai Batang Arau yang penuh perahu
dan kapal kecil bersandar. Sebenarnya tak lengkap jika tak beranjak ke
Gunung Padang atau Bukit Siti Nurbaya dengan tinggi sekitar 700 mdpl. Di
kawasan ini terdapat makam yang diyakini sebagai tempat peristirahatan
terakhir Siti Nurbaya, meski hingga kini banyak juga yang menyangsikan
kebenarannya.
PainanPerjalanan dilanjutkan dengan destinasi
selanjutnya menuju Painan yang terkenal dengan Pantai Carocok.
Sebelumnya, kami singgah di Masjid Raya Ganting untuk menikmati karya
generasi muslim Minangkabau, sekaligus beribadah Sholat Zuhur.
Selepas
itu, rombongan menapaki bukit menuju Painan. Jalanan naik-turun penuh
liku seakan menjadi ujian sebelum menikmati keindahan pantai. Perjalanan
pun kami akhiri dengan menyeberang menuju Pulau Cingkuk untuk menikmati
kekayaan hayati laut dan sembari bermain-main air di atas hamparan
pasir putih.
Cukup bermakna perjalanan hari itu, dengan menenggelamkan diri dalam
kenangan pahit gempa Padang yang memakan ribuan korban jiwa. Ditemani
Toyota Avanza yang tak pernah mengeluh sedikit pun, perjalanan dalam
kemasan apa pun jadi lebih menyenangkan.