Jean Charles SIMON dan AKBP Bakharuddin Muhammad Syah sedang mencoba mengerjakan ujian tertulis mengenai pemahaman aturan berlalu lintas sebagai salah satu prasayarat untuk mendapatkan SIM.
Sejumlah peserta yang sudah melaksanakan ujian teori dan praktek sedang mengantri untuk melakukan foto dan cap jari untuk pembuatan SIM.
Petugas PAMIN SIM Komunitas sedang memberikan penjelasan sebelum peserta melakukan ujian praktek untuk SIM A dan SIM C.
Pada Sabtu (22/11) lalu, ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang duduk di kelas XII mengikuti ujian Surat Izin Mengemudi (SIM) yang diselenggarakan oleh Michelin bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Ditlantas Polda Metro Jaya). Program bertajuk Tunjukkin Safety-mu! Ayo Uji SIM! yang berlangsung sejak September lalu ini telah memasuki tahap akhir.
Program tersebut merupakan bagian dari kampanye Road Safety Michelin yang diadakan untuk meningkatkan kesadaran serta pemahaman tentang keselamatan berlalu lintas di kalangan remaja, terutama bagi calon pengemudi yang berusia 17 tahun. Program ini
sendiri terbagi atas tiga tahap, yaitu:
Road Safety Seminar ke sejumlah SMA.
Driving School (Sekolah Mengemudi) merupakan kegiatan belajar mengajar mengemudi secara teori dan praktik.
Ujian SIM yang terdiri dari ujian teori dan praktik.
“Kami merasa bangga karena selama proses berlangsung, anak-anak SMA tersebut memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap rangkaian program Road Safety. Seluruh pelajar mengikuti program dari tahap awal hingga akhir untuk kepemilikan SIM, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Ini merupakan suatu langkah awal yang baik dari mereka sebagai remaja yang peduli terhadap keselamatan berkendara,” cerita Jean Charles SIMON, Country Director PT Michelin Indonesia, saat ditemui di lokasi ujian SIM.
Program Tunjukkin Safety-mu! Ayo Uji SIM! ini merupakan salah satu upaya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang banyak dialami kalangan remaja. Melalui program komprehensif yang berlangsung selama 3 bulan, para pelajar diberikan pemahaman seputar tata tertib dan etika berlalu lintas.
Pada tahap Driving School, para pelajar tidak hanya diajarkan hal dasar seperti cara mengemudi yang benar dan aman, tetapi juga diajak untuk lebih peduli serta melakukan cek kondisi kendaraan dan tekanan angin ban. Selain itu, mereka juga diajarkan cara mengganti ban dalam kondisi darurat, karena ban merupakan salah satu faktor penting untuk kontrol kemudi dan satu-satunya bagian dari kendaraan yang memiliki kontak langsung dengan jalan.
Menurut Jean-Charles, sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya keselamatan berkendara adalah hal yang sangat penting untuk kalangan remaja, mengingat tingginya tingkat kecelakaan di kategori usia tersebut. Ia berpendapat, “Hal ini sebenarnya bisa dicegah jika mereka mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai keselamatan berkendara.”
Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas tahun 2013 yang dihimpun oleh Polda Metro Jaya, telah terjadi 6.498 kasus kecelakaan yang dialami pelajar dan mahasiswa. Dari angka tersebut, ada korban meninggal sebanyak 95 orang, luka berat sebanyak 409 orang, dan luka ringan sebanyak 703 orang. Salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan tersebut adalah pengemudi yang tidak memiliki SIM.
Sementara itu, jumlah pemohon SIM A dan SIM C selama tahun 2013 tercatat sebanyak 725.686 orang. Dari jumlah tersebut, 180.109 orang merupakan pemohon dalam rentang usia 17 - 30 tahun. Angka ini menunjukkan kesadaran pengendara terhadap kepemilikian SIM meningkat seiring dengan bertambahnya populasi kendaraan, baik itu roda empat maupun roda dua.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, yang diwakili Wadir Lantas Polda Metro Jaya AKBP Bakharuddin Muhammad Syah, memberikan penghargaan kepada Michelin atas inisiatif dan konsistensinya dalam menyiapkan wadah pembinaan dan edukasi kepada kalangan remaja secara menyeluruh. Kampanye Road Safety yang digaungkan Michelin ini sejalan dengan upaya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk memasyarakatkan program Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas yang dicanangkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada awal tahun 2014.
“Sesuai dengan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan, memang sudah semestinya permasalahan keselamatan berlalu lintas menjadi tanggung jawab bersama para pemangku kepentingan. Michelin merupakan salah satu contoh pelaku di sektor otomotif yang sangat aktif berperan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat bahwa keselamatan adalah sebuah kebutuhan dalam berlalu lintas,” jelas Bakharuddin.
Sebagai bagian dari komitmen Polri dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan berkendara di jalan raya, Polri sangat mendukung program pendidikan keselamatan di sekolah sejak usia dini, terutama kalangan remaja SMA. Bagi Polri, program Tunjukkin Safety-mu! Ayo Uji SIM! merupakan kegiatan pembelajaran yang sangat penting guna mendukung kesiapan berkendara yang aman di jalan raya.
“Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Michelin secara konsisten dan aktif akan terus mengadakan Kampanye Road Safety untuk membantu mengurangi resiko kecelakaan berkendara. Untuk itulah, program ini akan kami lanjutkan tahun depan. Kami percaya bahwa strategi Michelin yang fokus kepada performance tidak akan berarti tanpa komitmen dan konsistensi dalam memberikan mobilitas yang lebih baik dan keselamatan dalam berkendara,” ungkap Jean-Charles.